img.emoticon { padding: 0; margin: 0; border: 0; }

Pages

Kamis, 03 Maret 2011

Tama

Tama (kucing)


Tama
Nama panggilan Tama Ekichō
(Kepala Stasiun Tama)
Spesies Kucing belang tiga
Jenis kelamin Betina
Lahir 29 April 1999
Kinokawa, Prefektur Wakayama, Jepang
Pekerjaan Maskot
Perusahaan Wakayama Electric Railway
Tugas penting Pemikat pemakai jasa kereta api
Tahun aktif 5 Januari 2007–sekarang
Tinggi sekitar 4,8 kg[1]
Tama (たま?, lahir 29 April 1999) adalah kucing betina belang tiga yang memiliki jabatan khusus sebagai kepala stasiun sekaligus pejabat eksekutif Wakayama Electric Railway di Stasiun Kishi, Kinokawa, Prefektur Wakayama, Jepang. Tugasnya sebagai pemikat agar pengunjung mau datang ke Stasiun Kishi.[2]
Tama mulai diliput media massa setelah dilantik sebagai kepala stasiun pada 5 Januari 2007. Pelantikannya bersamaan dengan diangkatnya dua staf Tama, kucing betina Chibi (ちび?, 12 Mei 2000) dan induk Tama yang bernama Miiko (ミーコ?, 3 Oktober 199820 Juli 2009[3]) sebagai asisten. Ketiga ekor kucing tersebut adalah kucing peliharaan milik kios Koyama di stasiun tempat mereka dijadikan pemikat orang untuk naik kereta api.[4] Ketiga ekor kucing berhak atas pekerjaan seumur hidup dan mendapat gaji tahunan dari perusahaan kereta api berupa makanan kucing jatah 1 tahun.
Setelah dipekerjakan selama 1 tahun, Tama naik pangkat dari kepala seksi menjadi super kepala stasiun pada 5 Januari 2008. Tama kembali diangkat secara resmi oleh Wakayama Electric Railway sebagai pejabat eksekutif mulai 3 Januari 2010. Sejak 20 April 2008, Tama menempati ruang petugas pemeriksa karcis yang sebelumnya kosong. Ruangan Tama dilengkapi kotak pasir kucing di tempat yang tak terlihat pengunjung

Kisah hidup

Masa kecil

Induk Tama yang bernama Miiko dulunya dipelihara di gudang barang-barang kantor (sekarang tempat parkir sepeda) ketika Stasiun Kishi masih milik Nankai Electric Railway. Ia konon lahir di Stasiun Kanrojimae yang berdekatan. Miiko melahirkan 4 anak kucing di Stasiun Kishi, satu ekor belang tiga, satu ekor mati. Dua ekor lainnya dipungut orang. Kucing belang tiga yang tersisa diberi nama Tama, dan pembawaannya sangat tenang. Tama dan Miiko lalu menjadi peliharaan pemilik kios makanan dan minuman di samping stasiun. Chibi dulunya kucing yang dibuang orang di depan stasiun, namun dibesarkan oleh Miiko.[5] Ketiga ekor kucing dipelihara di kandang kucing yang berada antara kios dan gudang. Mereka ada di depan kios selama siang hari. Penduduk setempat dan pengguna jasa stasiun akhirnya mengenal mereka sebagai idol stasiun.

 Jalur Kishigawa yang terus merugi


Loket karcis yang dijadikan "kantor" kepala stasiun.
Pada Agustus 2004, Nankai Electric Railway mengumumkan untuk menutup jalur kereta api lokal Kishigawa karena terus merugi.[6] Jalur tersebut kemudian diambil alih perusahaan transportasi Ryobi Group yang bermarkas di Prefektur Okayama. Ryobi Group mendirikan perusahaan kereta api baru, Wakayama Electric Railway untuk dioperasikan di jalur Kishigawa yang panjangnya hanya 13,4 km sebagai anak perusahaan Okayama Electric Tramway.
Pemerintah kota Kishi membeli Jalur Kereta Api Kishigawa dan bangunan Stasiun Kishi yang sebelumnya tanah milik perusahaan Nankai Railway. Ketiga ekor kucing yang tinggal di kandang di depan stasiun diperintahkan untuk dipindah, "Di atas tanah milik umum, meletakkan kandang kucing membuat masalah."[6] Setelah berakhirnya upacara peresmian mulai beroperasinya Wakayama Railway pada 1 April 2006, pemilik kios memohon kepada Mitsunobu Kojima (direktur Ryobi Group merangkap direktur Wakayama Railway) agar dibolehkan memelihara kucing di dalam stasiun. Kojima yang berkunjung ke Stasiun Kishi, ternyata lebih dulu telah terpikat oleh Tama, "Pertama kali mata saya memandang mata Tama-chan, dalam benak saya sudah terlihat sosok Tama sebagai kepala stasiun."[2] Ia memerintahkan agar kucing-kucing dibolehkan tinggal di stasiun, dan menginginkan Tama dijadikan maneki neko yang memikat orang datang ke stasiun. Pengguna jasa stasiun diketahui sudah lama mengenal Tama dan kucing-kucing lainnya, sehingga akhirnya Tama diangkat sebagai kepala stasiun pada 5 Januari 2007.[7][8] Secara kebetulan, setelah dialihkan ke Wakayama Railway, Stasiun Kishi harus dioperasikan sebagai stasiun kereta api tanpa petugas sejak April 2006. Peristiwa kucing dijadikan kepala stasiun juga merupakan kasus pertama dalam sejarah kereta api swasta Jepang.[9][10]

 Sebagai kepala stasiun


Tama mengenakan kostum "Ksatria Wakayama" (Wakayama de Knight) sewaktu mendapat penghargaan dari Gubernur Prefektur Wakayama sehubungan peringatan dua tahun sebagai kepala stasiun.
Pengangkatan Tama, Miiko, dan Chibi sebagai kepala stasiun dan asisten secara resmi diikuti pemberian atribut resmi. Tama mendapat papan nama berwarna emas untuk digantung di dada dan topi kepala stasiun. Topi dipesan secara khusus, serupa dengan topi yang dipakai pegawai Wakayama Railway, namun berukuran lebih kecil. Di perusahaan hanya Tama yang dibolehkan memakai topi bergaris warna emas. Topi untuk kucing ternyata sulit dibuat karena berukuran terlalu kecil, hingga selesai perlu waktu lebih dari setengah tahun.[11][12] Pada bulan Juli 2008, perusahaan juga memberi jatah topi untuk musim panas untuk Tama.[13] Pada 10 Oktober 2007, papan nama berwarna emas dicuri orang, seorang fotografer binatang lalu memberikan hadiah papan nama pengganti buatan sendiri yang dipakai Tama hingga papan nama berwarna emas kembali diberikan lagi oleh perusahaan.[12]
Sebagai kepala stasiun, jam kerja Tama dari Senin hingga Sabtu (Minggu adalah hari libur), mulai sekitar pukul 09.00 hingga sekitar pukul 17.00 (sepanjang musim panas), dan sekitar pukul 10.00 hingga sekitar pukul 16.00 (sepanjang musim dingin). Ketika stasiun sedang didatangi banyak pengunjung, Tama dimasukkan ke dalam kotak kaca kamar kepala stasiun. Ketika stasiun sedang sepi, Tama naik ke atas meja di depan kios atau di atas gerbang karcis.

 Keberhasilan promosi


Kereta listrik Wakayama Electric Railway tipe 2270 "Tama Desha" di Stasiun Kishi. Kereta api ini dicat dengan tema Tama Kucing Kepala Stasiun.
Pengangkatan Tama menjadi kepala stasiun dijadikan berita oleh program berita televisi dan surat kabar di Jepang. Penggemar kereta api berdatangan dari berbagai tempat di Jepang ke Stasiun Kishi pada hari pengangkatan Tama sebagai kepala stasiun. Tama juga dipakai sebagai maskot paket tur keliling Prefektur Wakayama naik Ichigo Densha dan Omocha Densha. Keduanya adalah sebutan untuk kereta api yang dioperasikan Wakayama Railway.
Sebelum Tama diangkat sebagai kepala stasiun, pengguna jasa Stasiun Kishi hanya sekitar 700 orang per hari. Namun setelah Tama diangkat sebagai kepala stasiun, hingga Januari 2007, total pengguna jasa stasiun meningkat 17%. Sepanjang Minggu Emas 2007, pendapatan dari penjualan karcis Ichigo Densha (sebutan untuk kereta api di jalur Kishigawa) meningkat sebesar 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut hasil penelitian Katsuhiro Miyamoto, dosen pascasarjana ekonomi Universitas Kansai, setahun setelah Tama diangkat sebagai kepala stasiun, Prefektur Wakayama menerima dampak ekonomi tidak langsung (efek limpahan) sebesar 1,1 miliar yen akibat peningkatan jumlah wisatawan.[1] Berita meningkatnya kunjungan wisatawan ke Stasiun Kishi berkat Kepala Stasiun Tama juga diangkat oleh media massa luar negeri, termasuk CNN.[14]

Media

Buku foto

Penerbit Shueisha menerbitkan 3 seri buku foto khusus Tama:
  • Tama no Ekichō Dayori: Ichigo Densha de Ai ni Kite... (Kabar dari Kepala Stasiun Tama: Datanglah Menemuiku Naik Kereta Api Stroberi), 26 September 2007
  • Tama no Sūpā Ekichō Dayori: Yume Ressha ni Ai o Nosete (Kabar dari Kepala Stasiun Super Tama: Kereta Impian Penuh Cinta), 26 September 2008
  • Ekichō Tama: Mikeneko Tama, Densha ni Naru (Kepala Stasiun Tama: Kucing Belang Tiga Tama, Menjadi Kereta), 25 September 2009

DVD

Kegiatan sehari-hari Tama sewaktu "bekerja" direkam ke dalam sebuah DVD Tama wa Sūpā Ekichō: Ichigo no Kaze ni Notte... (Tama adalah Kepala Stasiun Super: Terbanglah bersama Angin Stoberi). Video tersebut mulai diedarkan di seluruh Jepang pada 26 September 2008. Peredaran lebih awal dilakukan Wakayama Railway dan kios Koyama di Stasiun Kishi sejak 20 September 2008. Keuntungan dari penjualan video dipakai untuk merenovasi ruang kepala stasiun.
DVD kedua, Tama to Tama Densha mulai diedarkan 24 Juli 2009, berisi kehidupan sehari-hari Tama, dan promosi Tama Densha (kereta api yang dipenuhi gambar Tama) yang mulai beroperasi sejak 31 Maret 2009.

Film

Dalam film dokumenter La voie du chat yang mengisahkan kucing-kucing di tengah kehidupan manusia, Tama tampil sebagai kucing Jepang yang memiliki pekerjaan. Sutradara Myriam Tonelotto (dosen Universitas Strasbourg) melakukan pengambilan gambar di Stasiun Kishi pada Mei 2008. Judul sementara sewaktu pengambilan gambar adalah Le chat, miroir de l'homme (Kucing Panutan Manusia). Film ini ditayangkan 12 April 2009 oleh Arte, sebuah jaringan televisi Jerman-Perancis. DVD berisi film dokumenter tersebut dirilis pada 1 Desember 2009.

0 komentar:

Posting Komentar